Kliping
“PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA”
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
Nama : YOHANNA ADYS SETYORINI
Kelas : VIII
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1
TERBANGGI BESAR
KECAMATAN TERBANGGI BESAR KABUPATEN
LAMPUNG TENGAH
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
1.
Ir. Soekarno
Presiden pertama Republik Indonesia,
Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni
1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970. Bung Karno sebagai tokoh pada masa
perjuangan hingga masa kemerdekaan menjadi panutan bagi para pejuang
kemerdekaan yang lain. Beberapa peran Bung Karno di antaranya adalah sebagai
berikut.
a.
Bung Karno menyusun konsep teks proklamasi
di rumah Laksamana Tadashi Maeda bersama Bung Hatta dan Mr. Achmad Soebardjo.
b. Bung
Karno menandatangani teks Proklamasi atas nama bangsa Indonesia bersama
Bung Hatta.
c. Bung
Karno membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di kediamannya di jalan
Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.
2. Drs.
Moh. Hatta
Dr.(H.C.) Drs. H.
Mohammad Hatta (populer
sebagai Bung Hatta, lahir diBukittinggi, Sumatera
Barat, 12 Agustus 1902 – wafat di Jakarta, 14
Maret 1980 pada umur 77 tahun) adalah pejuang, negarawan, dan
juga Wakil Presiden Indonesia yang pertama. Bung Hatta adalah teman
seperjuangan Bung Karno. Beberapa peran Bung Hatta dalam Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia adalah sebagai berikut.
a.
Bung Hatta menyusun konsep teks proklamasi
di rumah Laksamana Tadashi Maeda bersama Bung Karno dan Mr. Achmad Soebardjo.
b.
Bung Hatta menandatangani
teks Proklamasi atas nama bangsa Indonesia bersama Bung Karno.
3. Mr.
Achmad Soebardjo
Achmad
Soebardjo Djojoadisurjo (lahir
di Karawang, Jawa
Barat, 23
Maret 1896 – wafat 15
Desember 1978 pada umur 82 tahun) adalah Menteri
Luar Negeri Indonesia
yang pertama. Mr. Achmad Soebardjo merupakan salah seorang tokoh dari golongan
tua yang berperan dalam mempersiapkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Adapun
peranan Mr. Achmad Soebardjo adalah sebagai berikut.
a.
Mr. Achmad Soebardjo
menyusun konsep teks proklamasi di rumah Laksamana Tadashi Maeda bersama Bung
Karno dan Bung Hatta.
4. Laksamana
Tadashi Maeda
Laksamana
Tadashi Maeda adalah seorang perwira tinggi Angkatan Laut
Kekaisaran Jepang di Hindia Belanda pada masa Perang Pasifik. Ia
melanggar perintah Sekutu yang melarang para pemimpin Indonesia mempersiapkan
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Peranannya dalam mempersiapkan Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia adalah sebagai berikut.
a.
Laksamana Tadashi Maeda
menyediakan rumahnya untuk tempat penyusunan konsep teks Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia.
5. Sukarni
Sukarni (lahir
di Blitar, Jawa
Timur, 14
Juli 1916 – wafat
di Jakarta, 7
Mei1971 pada
umur 54 tahun), yang nama lengkapnya adalah Sukarni
Kartodiwirjo, adalah tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia. Sukarni
adalah salah seorang tokoh pemuda dan pejuang yang gigih melawan penjajah.
Peran Sukarni antara lain sebagai berikut.
a.
Sukarni mengusulkan agar
yang menandatangani teks Proklamasi adalah Bung Karno dan Bung Hatta atas nama
bangsa Indonesia.
6. Fatmawati
Fatmawati yang
bernama asli Fatimah. Lahir di Bengkulu pada
tahun 1923dan
meninggal dunia di Jakarta pada tahun 1980 dan
dimakamkan di TMP
Kalibata, Jakarta. Fatmawati setia menemani Bung Karno selama masa perjuangan.
Peranan Fatmawati dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah sebagai
berikut.
a.
Fatmawati menjahit Bendera Pusaka Sang Saka
Merah Putih yang turut dikibarkan pada upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.
7. Sayuti
Melik
Sayuti Melik adalah
tokoh pemuda yang juga sangat berperan dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Peran Sayuti Melik adalah sebagai berikut.
a. Sayuti
Melik mengetik naskah Proklamasi setelah ia sempurnakan dari tulisan
tangan Bung Karno.
Abdul Latief
Hendraningrat (lahir di Jakarta, 15 Februari 1911 – meninggal
di Jakarta, 14 Maret 1983 pada umur 72 tahun) adalah seorang
prajurit PETA berpangkat Sudanco pengerek benderaSang Saka Merah Putih tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan
Pegangsaan Timur 56.
Pasukan PETA Latief
bermarkas di bekas markas pasukan kavaleri Belanda di Kampung Jaga Monyet, yang
kini bernama jalan Suryopranoto di depan Harmoni.
Setelah bergabung dengan TNI, karier beliau menanjak
terus dan bahkan sempat menjadi Rektor IKIP Jakarta (kini Universitas Negeri
Jakarta) pada tahun 1964-1965.
Jenderal Besar TNI Anumerta Raden Soedirman (Ejaan Soewandi: Soedirman) (lahir di Bodas Karangjati, Purbalingga, Jawa Tengah, 24 Januari 1916 – meninggal
di Magelang, Jawa Tengah, 29 Januari 1950 pada umur 34 tahun)[a] adalah seorang perwira tinggi militer
Indonesia dan panglima besar pertama Tentara Nasional
Indonesia yang berjuang selama masa revolusi
kemerdekaan.
Rapat Raksasa di Lapangan Ikada
Tanggal 19 September 1945,
tercatat sebagai hari penting dan bersejarah bagi Jakarta dan Indonesia pada umumnya.
Puluhan ribuan masa dari Jakarta dan sekitarnya berkumpul
dalam Peristiwa yang disebut dengan rapat raksasa di Lapangan Ikada,
sekarang jadi Lapangan Monas.
Monumen Rengasdengklok
Monumen ini dibangun sebagai
penanda Peristiwa Rengasdengklok, dimana pada peristiwa tersebut telah terjadi
kesepakatan atau kebulatan tekad dari para funding father negeri ini untuk
memproklamirkan NKRI.
Pemilihan lokasi monumen ini,
Kampung Bojong Tunggal, Desa Rengasdengklok, Kec. Rengasdengklok, berdasarkan
pada letak rumah yang digunakan dalam perundingan Soekarno dan pemuda pada peristiwa
Rengasdengklok 16 Agustus 1945 silam. Adapun rumah milik Djiauw Kie Siong
tersebut harus dipindahkan lokasinya karena lokasi yang sekarang dibangun
monumen ini terkena luapan lumpur sungai Citarum pada 1957.
Teks Proklamasi
Dengan Tulisan Tangan
Teks Proklamasi yang
telah diketik oleh Sayuti Melik
Isi Teks Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan
Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l.,
diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang
sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa
Indonesia.
Soekarno/Hatta
Perubahan yang
terdapat pada Teks Proklamasi
Kata tempoh diubah menjadi tempo,
Kata Wakil-wakil bangsa Indonesia diubah
menjadi Atas nama bangsa Indonesia
Kata Djakarta, 17-8-05 diubah menjadi Djakarta,
hari 17 boelan 08 tahun '05
Naskah proklamasi Asli yang tidak
ditandatangani kemudian menjadi otentik dan ditandatangani oleh Ir. Soekarno
dan Drs. Moh.Hatta
Kata Hal2 diubah menjadi Hal-hal
Upacara Proklamasi Kemerdekaan yang Pertama
kali
Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia pada hari Jumat, tanggal 17 Agustus 1945 tahun Masehi, atau tanggal 17 Agustus 2605 menurut tahun Jepang, yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dengan didampingi
oleh Drs. Mohammad Hatta bertempat di Jalan Pegangsaan Timur 56 – Jakarta Pusat.